Senin, 15 September 2008

BUKAN SALAH ANAK, Ma................!

Ujang marah, ia kasar terhadap adik, kakak, teman, maupun orang tua. Mama pun telepon ke bu guru...........

Mama:" Bu guru sekarang ujang sering marah".
Guru:" ehm, begitu ya bu!"
Mama: "ya, bu. saya sampe cape nasehatin terus. Gimana bu ya!


Sekilas percakapan permasalahan itu biasa kita dengar atau alami. Mungkin manusiawi. Tetapi Mama kita sebagai orang tua harus bijak ketika hal itu terjadi pada anak kita.

Kita tidak selayaknya langsung mempunishment anak kita nakal, emang sulit atau dasr bandel.

Anak ketika lahir ke dunia Ibarat kertas putih, lalu kitalah orang terdekatnya yang memberi warna. entah apa warna nya? mungkin hijau, ungu, pink atau hitam bahkan sesuai asalnya.

Anak yang pada awalnya hidup dan belajar dalam goa tertutup bernama rahim dan hanya belajar dari pohonnya. Kini setelah lahir ia hidup dialam. Ia hidup bersama alam, dari alam dan untuk alam.

Mama...
Layak bila seorang anak akan berkata aku kan meniru mama.....
aku kan meniru papa.... aku meniru si A, Si B, dan lainnya

Anak lahir di alam dan ia pun hidup bersama alam, tentunya alam itu pula akan membentuknya. namun ada gris merah yang harus kita ambil dengan bijak bahwa anak sangat tergantung pada alam.

Ia akan bertindak atau berperilaku sebagaimana alam membentuknya, jadi tatkala alam sebagi guru memberi junkfood untuk otak dan hatinya maka ia pun akan seperti masukannya

Oleh karena itu kepada para orang tua, guru, maupun semua pihak yang mempunyai perhatian kepada dunia anak hendaknya ia dapat membentengi dan menjaga anaknya dari junk food yang beredar atau menggejala disekitar kita.

Junkfood tersebut adalah:
  • Hiburan atau informasi media cetak elektronik diswekitar yang menyuguhkan berita, film, sinetron, dan tayangan-tayangan lain yang tidak sesuai untuk ukuran anak. bahkan film-film kartun maupun sinetron dewasa ini pun merusak akhlaq anak sejak amal.
  • Sikap orang-orang disekitarnya yang memberi contoh negatif
  • Lingkungan negatif di sekitarnya yang ia selalu/sering melihat atau mendengarnya. Penelitian memaparkan bahwa pengalaman/ilmu yang diserap melalui visual akan lebih bertahan lama dan mengena. Namun informasi yang didengar setiap orang yang terlalu sering pun akan menancap kuat pada anak.
Demi optimalnya kemampuan dan akhlaq anak, hendaknya orang tua mulai menjaga dan mengatur setiap ucapan, sikap, tindakan dan perlakuannya terhadap sesama baik dengan anggota keluarga, teman maupun masyarakat. Karena itulah guru utama anak!

Selamat berkarya ma.....................!
berguru pada pengalaman mengajar sehri-hari



Tidak ada komentar: