Selasa, 06 Januari 2009

ADA APA DENGAN Obama

ADA APA DENGAN Obama

Ssssssssssssssttt..................duar....duar. Jerit, tangis, rintihan kesakitan dan kematian terus menghiasai siang dan malam di negeri bumi para Nabi, Palestina. Deru pesawat-pesawat pembunuh yang dikendalikan dengan nafsu serakah terus menghiasai bumi ini. Kuda-kuda baja pun merangsek rumah , bangunan, sekolah yang tersisa. Peluru-peluru melesat menjemput paksa anak-anak dan wanita. Livni wanita Israel bertangan besi, berteriak ini karena "Hamas sembunyi di belakang mereka". Argumen ini terbalik dengan kenyataan hamas selalu menentang dan melakukan perlawanan kepada Isrel di Lini depan. Siapa sebbenarnya yang bersembunyi? aturan perang: keras larangan membunuh anak-anak dan wanita. Namun Livni bersama pasukannya mungkin lupa atau tak tahu aturan itu. Hingga menuduh, padahal ia sang pelaku. B erperang dengan membunuh sipil, anak-anak dan wanita.

Di bumi lain, pesta kembang api menghiasi kota-kota menjadikan indahnya malam yang pekat. Tua muda berpesta, tak tahu, tak melihat derita umat manusia di bagian belahan sana"PLESTINA".

ya, sebuah negeri yang tak mati-mati melakukan perlawanan, menuntut hak kemanusian yang direbut Israel dengan bantuan teman sejolinya "AMerika".

Sungguh sangat memprihatinkan. Negeri Paman Sam, sejak awal selalu mendengung-dengungkan " Decralation of independens" bagi negeri-negeri buatannya. Namun menghancurkan dan merampok negeri merdeka dan berdaulat.

Ada apa dengan Amerika? tak puaskah wakilnya dilempar sepatu karena sifat hipokritnya?

Apa arti menggantung Saddam dan ambisi melenyapkan Irak dan Iran dengan isu " NUKLIR murahan" sebagai lips dan justice untuk menghancurkan dua negeri ini


Kita semua tahu, Lobi Yahudi Amerika masih menguasai gedung putih, Obama yang mengaku demokrat, ternyata masih mengikuti jejak-jejak pendahulunya.

Obama diam.....Obama mengutuk dan mengatakan hamas harus menghentikan perlawanan. Obama lupa, dan tak melihat. Siapa pembunuh dan siapa yang dibunuh. Ia bingung karena syik dengan liburannya, hingga lupa pada janjinya.

ada apa dengan Obama, dimana rasa kemanusiannya ketika jerit tangis anak-anak melangit? Apa ia lupa ia punya anak dan istri? relakah ia sang anak atau istri mengalami hal serupa seperti ini?