Minggu, 21 Februari 2010

DOA UNTUK AYAH DAN IBU

DOA UNTUK AYAH DAN IBU

Rindu ayah, rindu ibuku ...
rindu suara, rindu kasihmu

ayah ibu dengarlah
kami putra-putrimu mencintaimu karena Allah selalu
maafkan bila kusalah

ayah ibu dengarlah
doa kami untuk dirimu
semoga Allah menjagamu selalu
membelaimu dengan riayahNya selalu
melimpahkan segala rahmat untukmu

ayah ibu sungguh indah masa kecil kami
kau dampingi kami mengaji
kau pertemukan kami dengan orang-orang sholih yang setia menemani
kau lindungi kami
kau beri kami kepercayaan sejati
kau didik kami untuk memilih dengan nurani

ayah ibu semoga cita-cita dan doamu untuk segera ke tanah suci segera teramini
amiin
salam sayang selalu dari kami putra-putrimu

Kamis, 28 Januari 2010

Keriuhan Menyambut Hujan

Menepi satu dua tiga motor
Berlari orang per orang ke trotoar
Mengejar mencari peneduh barang sebentar
Angkutan penuh
Sesak penumpang berebut kursi karatan
abaikan aroma kecut pekerja harian dan serabutan
besar kecil semua bersatu
asal badan tidak terguyur hujan
walau jalan penuh sahut-sahutan
antara klakson dan bunyi marah tertahan
itulah gambar hidup manusia jalanan
jalanan bukan dalam arti mengharap belas kasih orang
jalanan karena tuntutan peran
entah pelajar, karyawan
yang penting bukan sultan atau bangsawan
karena tak mungkin mereka mau turun ke jalan
walau sekedar mengambil sapu tangan
yang mungkin jatuh atau sengaja dijatuhkan
untuk menunjukan diri orang duitan
seperti iklan yang sering kejar tayang
mengganti buku bacaan anak dengan hiburan

Rabu, 27 Januari 2010

Mengapa Mengajarkan Perlawanan Bangsa terhadap Penjajah

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia sungguh panjang. Negeri Timur yang ramah ini, mempunyai lika-liku perjuangan yang sungguh menjadi pelajaran bagi kita. Banyangkan saja Negeri luas yang beribu pulau ini ternyata dijajah negeri kecil yang mungkin hanya seluas pulau Jawa selama ratusan tahun. Ada hal yang patut kita benahi. Semua telah terjadi. Hal tersebut tidak untuk kita ratapi atau ceritakan saja pada anak cucu kita, akan tetapi untuk sebuah pelajaran bagaimana agar bijak menatap ke depan. Menengok ke belakang agar tidak salah dalam melangkah untuk masa kini dan yang akan datang. Itu pula tujuan instruksional kompetensi IPS di tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas. Adapun kebijakan di tingkat PT belum tersentuh. Padahal di tangan lulusan PT ini di masa depan Bangsa ini dipertaruhkan. Kurangnya nasionalisme adalah sebuah kewaspadaan atas kesatuan NKRI.